PANCA DASAR "KESENIAN"

PANCA DASAR "KESENIAN"

Dalam ajaran SH Terate, kesenian, khususnya pencak silat, bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan budi pekerti. Pencak silat dalam SH Terate mengandung filosofi kesederhanaan, kehalusan, kelemahlembutan, dan kekuatan. Gerakan-gerakan dalam pencak silat juga dianggap sebagai ekspresi seni yang indah, teratur, dan berirama, yang dapat menyejukkan hati. Lebih jauh lagi, kesenian ini menjadi sarana untuk mengembangkan kekuatan pikiran, perasaan, dan tekad, serta membentuk karakter yang kuat, jujur, dan bertanggung jawab pada diri anggota. 

Berikut beberapa aspek kesenian dalam ajaran SH Terate:

Pencak silat sebagai seni dan warisan:

Pencak silat dalam SH Terate diwariskan sebagai seni dan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur, seperti kesederhanaan, kehalusan, dan kelemahlembutan. 

Gerakan indah dan berirama:

Gerakan-gerakan dalam pencak silat SH Terate tidak hanya berfungsi sebagai bela diri, tetapi juga sebagai seni yang indah dan berirama, yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan bagi yang melihatnya. 

Pembentukan karakter:

Melalui latihan dan pendidikan budi luhur, SH Terate berupaya membentuk karakter anggotanya menjadi individu yang berbudi pekerti luhur, kuat, jujur, dan bertanggung jawab. 

Sarana pengembangan diri:

Pencak silat dalam SH Terate menjadi sarana untuk mengembangkan kekuatan pikiran, perasaan, dan tekad, serta meningkatkan kepercayaan diri. 

Pelestarian budaya:

SH Terate berperan dalam melestarikan kebudayaan Indonesia, khususnya pencak silat, dengan menanamkan nilai-nilai luhur yang sesuai dengan kepribadian bangsa. 

Falsafah hidup:

Ajaran-ajaran SH Terate, termasuk falsafah Jawa, memberikan pedoman dalam menjalani kehidupan, seperti menghadapi cobaan hidup, mengendalikan diri, dan berbuat baik kepada sesama. 

by; Kang Mas Dwiyono Santoso, SE "Anggota Dewan SH Terate Cabang Tanjung Jabung Timur"

#🙏Salam🙏PersaudaraaN🙏#💗SHTerate-TJT-PM💪JAYA...💪💪💪